A. Penalaran
Pengertian Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk
proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya
tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.(wikipedia indonesia)
Contoh:
1.
Beras organik termasuk kedalam beras yang bebas dari bahan kimia.
2.
Tumbuhan jahe bisa di buat untuk jamu.
3.
Hewan cacing bisa berguna untuk penyembuhan penyakit tipes.
4.
Beras organik lebih mahal dari beras-beras biasa yang di jual di
pasar.
5.
Tahun 2013 cabe melesat naik harganya.
B. Proposisi
Pengertin Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang
terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah
pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang
membentuk kalimat. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan
kalimat inversi tidak dapat disebut proposisi. Hanya kalimat berita yang netral
yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan
proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Jenis-jenis
proposisi
Proposisi
dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1.
Berdasarkan bentuk.
2.
Berdasarkan sifat
3.
Berdasarkan kualitas
4.
Berdasarkan kuantitas
Berdasarkan
bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih
dari satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh
:
- Semua
petani harus bekerja keras
- Semua
pemuda adalah calon pemimpin
2.
Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek
dan lebih dari satu predikat.
Contoh:
- Semua
petani harus bekerja keras dan hemat
- Paman
bernyayi dan menari
Berdasarkan
sifat, proposisi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu :
1.
Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan
predikatnya tidak membutuhkan atau memerlukan syarat apapun.
Contoh
:
- Semua
kursi diruangan ini pasti berwarna putih.
- Semua
daun pasti berwarna hijau.
2.
Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu
didalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2
jenis, yaitu : proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi
kondisional:
-
Jika hari mendung maka akan turun hujan.
Contoh proposisi
kondisional hipotesis:
-
Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi
kondisional disjungtif:
-
Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
Berdasarkan
kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya
persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh:
-
Semua dokter adalah orang pintar.
-
Sebagian manusia adalah bersifat social.
2.
Negate adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan
predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
-
Semua harimau bukanlah singa.
-
Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Berdasarkan
kuantitas, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1.
Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari
seluruh subjek.
Contoh:
-
Semua gajah bukanlah kera.
-
Tidak seeokor gajah pun adalah kera.
2. Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau
mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
-
Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
-
Tidak semua mahasiswa pandai bernyayi.
C. Inferensi dan Implikasi
Inferensi
Merupakan suatu proses
untuk menghasilkan informasi dari fakta yang
diketahui. Inferensi adalah konklusi logis
atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem
pakar, proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut
inference engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge
base telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang
cukup akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap
digunakan.
Contoh:
- Cara
perawatan kesehatan pegawai negeri yang berlaku di Jakarta dewasa ini
menyebabkan banyak dosen (juga pegawai negeri yang lain) tidak menjalankan
tugasnya, karena setiap kali harus pergi ke Puskesmas pada jam-jam kerja
untuk berobat.
- Pemerintah
akan membicarakan jaminan kerja dan upah yang layak bagi semua orang.
Implikasi
itu artinya akibat,
seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya,
berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang
terjadi.
Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti
kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal
yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
Contoh:
- Hari
ini matahari bersinar terang benderang sejak pagi.
- Alat
pengukur panas di Kemayoran memperlihatkan angka tiga puluh lima derajat
Celsius.
D. Cara menguji data
Data
dan informasi yang digunakan dalam penalaran haruslah merupakan fakta. Oleh
karena hal itu diadakan ujian data melalui cara-cara tertentu sehingga
bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah
ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data tersebut yaitu:
a)
Observasi
b)
Kesaksian
c)
autoritas
E. Cara menguji fakta
Jika
kita mempunyai sebuah data dan kita ingin menguji apakah data tersebut fakta
atau tidak, maka harus diadakan penilaian. penilaian tersebut baru merupakan
penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu
fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat
kedua yaiut dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar
memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a)
Konsistensi.
b)
Koherensi.
F.
Cara menguji autoritas
Untuk
menguji autoritas, seorang penulis yang objektif selalu menghindari semua desas
desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula
apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh- sungguh
didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
a)
Tidak mengandung perasangka.
b)
Pengalaman dan pendidikan autoritas.
c)
Kemahsyuran dan prestise.
d)
Koherensi dengan kemajuan.
Sumber:
No comments:
Post a Comment