Powered By Blogger

Sunday, June 30, 2013

ANTUSIAS KONSUMEN IPHONE 5 DI INDONESIA

    Antusias masyarakat di Indonesia terhadap Iphone 5 sangat luar biasa. Walaupun dilihat dari penjualan produk ini pada pekan pertama tidak se-booming penjualan produk sebelumnya (iphone4). Tapi pada pekan selanjutnya, penjualan iphone 5 di Indonesia melesat karena masyarakat mulai menggemari produk Apple yang satu ini.

    Di Amerika, telah dilakukan riset selama 3 bulan terakhir yang jatuh pada bulan April 2013 kemarin. hasil riset tersebut menunjukan bahwa penggunaan smartphone terbesar pertama adalah Apple dengan persentase 37.8% dari produk Iphone-nya, sementara di posisi kedua, ada samsung dengan total persentase sebanyak 21,4%. Namun, dari segi penggunaan OS, diketahui Android masih yang tertinggi di US. Tapi penggunaan OS andorid menurun sebanyak 0,3% sejak bulan Januari silam, dan persentase penggunaan IOS naik sebanyak 1,4%. (sumber comscore)


Apple Iphone 5 hadir dengan fitur yang lebih baik dibandingkan genersi sebelumnya. Iphone generasi ke-6 ini telah hadir dengan layar yang lebih besar, tipis, dan juga bertenaga. Berikut beberapa fitur andalan Iphone 5 : 

1. Lebih panjang dan tipis, layar retina
   Iphone 5 18% lebih tipis, jika dibandingkan dengan Iphone 4s. Ketebalan Iphone 5 hanya 0,3 inci (7,6mm). Sedangkan Iphone 4s memiliki ketebalan 0,37 inci. Iphone 5 juga lebih ringan dibandingkan dengan Iphone 4s, yaitu sekitar 112gram. Tubuhnya diselimuti oleh materi kaca dan alumunium. Iphone 5 pun lebih panjang dibadingkan Iphone generasi sebelumnya. Hal tersebut disebabkan penggunan layar 4 inci dengan rasio 16:9. Semua aplikasi bawaan di Iphone 5 telah diperbarui guna mendukung resolusi dan ukurn layar baru ini. Baris aplikasi di layar Iphone 5 terdiri dari 5 baris. Selama 5 tahun, jajaran produk Iphone generasi pertama hingga Iphone 4s selalu dibekali layar seluas 3,5 inci dengan aspek rasio 4:3. Iphone 5 mempunyai resolusi layar 1136x640 pixel dengan kerapatan pixel 326 pixel/inci. Saturasi warnanya terlihat lebih baik karena menggunakan sistem rendering sRGB penuh.

2. prosesor yang lebih bertenaga
 Sebagai dapur pacunya, Iphone 5 dipersenjatai sistem on chip (Soc) A6. Apple mengklaim bahwa prosesor A6 memberi perfoma grafis dan kecepatan lebih cepat 2x dibandingkan prosesor A5 yang ada di Iphone 4s.


3. Kamera lebih cepat
    IPhone 5 memang memiliki sensor kamera iSight yang sama dengan iPhone 4S, yaitu sebesar 8MP. Bukaan lensanya pun sama, f/2. Di mana letak perbedaannya?
Apple mengklaim, iPhone 5 memiliki kamera yang lebih kecil, tetapi dapat menangkap gambar 40persen lebih cepat dibanding iPhone 4S. Apple juga memperbarui perangkat lunak pada kamera iPhone 5. Ada modus baru panorama yang memungkinkan pengguna untuk mengambil pemandangan luas.

4. Konektor dock yang lebih kecil
   Apple sudah tidak menggunakan konektor dock dengan 30 pin untuk iPhone generasi ke-6. Apple lebih memilih menggunakan konektor baru dengan jumlah pin yang lebih sedikit, yaitu 9 buah.Apple menyebut konektor ini sebagai "Lightning". Meski demikian, Apple menyediakan adaptor penghubung dari dock konektor 8 pin ke 30 pin agar aksesori lama masih bisa digunakan.

5. SIM Card yang lebih kecil
   IPhone 5 menggunakan nano SIM card yang berukuran lebih mini dibandingkan microSIM. 

6. LTE
   IPhone 5 sudah dipersenjatai dengan koneksi super cepat, LTE. Sudah ada beberapa operator yang menyediakan layanan ini. Namun, fitur ini belum bekerja di Indonesia.

7. Baterai dengan kapasitas yang besar   Apple mengklaim kalau baterai yang ada di iPhone 5 dapat mendukung 8 jam talk time 3G, 8 jam browsing dengan koneksi 3G, 8 jam browsing dengan LTE, 10 jam browsing dengan WiFi, 10 jam untuk menonton video, 40 jam untuk mendengarkan musik, dan 225 jam waktu standby.

8. iOS 6
   IPhone 5 hadir dengan sistem operasi mobile terbaru Apple, iOS 6. OS ini hadir dengan aplikasi Apple Maps, Passbook, Siri yang lebih pintar, dan layanan FaceTime melalui jaringan 3G (biasanya harus menggunakan jaringan WiFi).

Dengan fitur tersebut membuat masyarakat Indonesia antusias menggunakan Iphone 5 ini.


REFERENSI :

http://tekno.kompas.com/read/2012/09/13/1251389/delapan.fitur.unggulan.iphone.5


DEFINISI, JENIS-JENIS, DAN CIRI-CIRI LAPORAN

Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Tujuan Laporan
v    Mengenalpasti masalah 
v    Memberikan maklumat dan fakta 
v    Mencadangkan penyelesaian 
v    Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan 
v    Membuat kesimpulan 
v    Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti 
v    Membuat rekod sesuatu peristiwa 
v    Menganalisi aktiviti perniagaan
v     Mensintesis sesuatu pelan tindakan 
v    Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll. 
 Jenis – jenis Laporan
1.Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.

2. Laporan Teknis.
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993).Dan menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan,paham,serta hasil pemikiran dan penelitian.7

Ciri­­-ciri Laporan
a. Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c. Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d. Sistematis.
       Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan. pendek atau panjang dalam format informal atau formal  .


REFERENSI :

DEFINISI, TUJUAN, DAN LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

DEFINISI METODE ILMIAH
Berdasarkan Wikipedia Indonesia, metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris : scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam ataupun fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Dengan menyusun prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut akan diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Jadi dengan kata lain, metode ilmiah dapat disebut juga sebagai cara / alat analisis bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah.

Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1.  Nasir (1988:51)
      Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2.  Sugiyono (2004: 1)
       Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.  Winarno (1994)
    Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.
4.  Muhiddin Sirat (2006)
      Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian. Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian ilmiah melibatkan theory construction dan theory verification. Konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
           Terdapat unsur utama dalam metode ilmiah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

         Tujuan METODE ILMIAH adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

LANGKAH – LANGKAH METODE ILMIAH

1. Perumusan masalah
           Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat Anda berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiran Anda mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak? Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah. Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

   Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:
a.  Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c.  Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.

2. Perumusan hipotesis
      Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabannya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Oleh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat

3. Perancangan penelitian
   Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian. Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui jumlah orang pengguna narkoba usia dibawah 20 tahun pada tahun 2012. Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap. Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian yang mewakili karakeristik dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas).
c.  Variabel kontrol yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan, artinya pada tahap ini peneliti akan melakukan pengumpulan/pengambilan data. Terdapat dua jenis data, antara lain :

·    Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kuantitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
·        Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
c. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
d. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian

5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c.  Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d.  Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e.  Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

REFERENSI :